Sabtu, 23 Agustus 2008

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA TERHADAP DAYA INFORMASI AKUNTANSI


Governansi Korporat merupakan hubungan antar stakeholder yang digunakan untuk menentukan dan mengawasi arah dan kinerja stratejik organisasi. Digunakan dalam perusahaan untuk membuat tata kelola antara pemilik perusahaan dengan manajer puncak.

Struktur kepemilikan yang terkonsentrasi ini membawa pengaruh salah satunya adalah makin besarnya kemungkinan pihak pemegang saham mayoritas melakukan expropriation of assets. Expropriation of assets ini salah satunya melalui transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa (Related Party Transactions/RPT, untuk seterusnya dalam tulisan ini akan digunakan simbol RPT untuk transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa).

Jatuhnya Enron berkaitan dengan adanya RPT dengan special purpose entity (SPE), dimana direktur dari SPE itu adalah juga CFO dari Enron (Wall Street Journal, 12 Desember 2001). Adelphia terlibat RPT dengan keluarga pemegang saham utama perusahaan untuk menggunakan hasil dana pinjaman bank atas beban perusahaan (Associated PressNewswires, 25 Juli 2002). Tyco juga melakukan transaksi RPT (Wall Street Journal, 13 September 2002).

Beberapa studi menunjukkan bahwa terdapat dua potensial agency problem yang berkaitan dengan kepemilikan, yaitu :
1. Agency problem antara manajemen dan pemegang saham (Jensen dan Meckling, 1976), yaitu terjadi jika kepemilikan tersebar di tangan banyak pemegang saham sehingga tidak satu pihakpun yang dapat atau yang mau mengontrol manajemen, sehingga hanya ada pihak manajemen yang relatif tanpa adanya kontrol untuk menjalankan perusahaan. Hal ini menyebabkan perusahaan bisa dijalankan sesuai dengan keinginannya manajemen sendiri.
2. Agency problem antara pemegang saham mayoritas dan minoritas (Shleifer dan Vishny, 1997), yaitu terjadi jika terdapat seorang pemegang saham memegang saham mayoritas dan beberapa pemegang saham lain yang kepemilikannya minoritas. Hal ini menyebabkan pemegang saham mayoritas memiliki kendali absolut sehingga dapat melakukan tindakan yang menguntungkan pemegang saham mayoritas tetapi merugikan pemegang saham minoritas.

Konsentrasi kepemilikan dapat membawa dua hipotesa yang berlawanan yaitu entrenchment hypothesis dan allignment hypothesis.
1. Entrenchment hypothesis, yaitu pemegang saham mayoritas yang secara efektif mengendalikan perusahaan, akan juga mengendalikan informasi akuntansi yang dihasilkan. Hal ini akan menurunkan kredibilitas informasi akuntansi yang dihasilkan bagi pasar. Akibat akhirnya adalah rendahnya hubungan antara angka-angka yang dihasilkan dari akuntansi dengan ukuran pasar.
2. Allignment hypothesis, yaitu konsentrasi kepemilikan akan membawa dampak adanya pemegang saham mayoritas yang akan berusaha meningkatan kredibilitas informasi akuntansi yang dihasilkan.

Mekanisme governansi korporat:
- Konsentrasi Pemilikan
- Dewan Direksi
- Kompensasi para eksekutif
- Struktur Organisasi Multidivisi
- Pasar untuk Kontrol Perusahaan

Kompensasi untuk para eksekutif:
- Adalah mekanisme governansi yang menyatukan kepentingan manajer & pemilik melalui gaji, bonus, kompensasi insentif jangka panjang.
- Keputusan Eksekutif adalah kompleks dan tidak rutin.
- Banyaknya faktor penghalang yang menyulitkan bagaimana keputusan manajerial secara langsung bertanggung jawab terhadap hasil yang dicapai.
- Selanjutnya, pemilikan saham (kompensasi insentif jangka panjang) membuat manajer lebih rentan terhadap perubahan pasar yang sebagian di luar jangkauan mereka.
- Sistem insentif tidak menjamin bahwa manajer membuat keputusan yang “benar”, tetapi meningkatkan kemungkinan manajer akan melakukan untuk sebuah penghargaan.

Hipotesis I: Disebabkan adanya dua hipotesa yang saling berlawanan, hubungan antara konsentrasi kepemilikan dan daya informasi akuntansi di Indonesia adalah an empirical issue.


Kendali Keluarga
Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia memiliki struktur kepemilikan yang terkonsentrasi dengan kendali keluarga yang dominan. Adanya expropriation yang signifikan oleh pemegang saham kendali keluarga, akan mempengaruhi pemilihan kebijakan akuntansi yang dipakai sesuai dengan kepentingan mereka. Hal ini tentunya akan mengurangi kredibilitas informasi akuntansi yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.
Dalam hal konsentrasi kepemilikan oleh pihak di luar manajemen, Donelly dan Lynch (2002) menemukan bahawa konsentrasi kepemilikan oleh pihak di luar manajemn berhubungan negatif dengan contemporaneous price-earnings association di perusahaan-perusahaan di UK.

Hipotesis 2: Berdasarkan penelitian terdahulu (Claessens dkk., 2002a), konsentrasi kepemilikan oleh keluarga akan mengurangi daya informasi akuntansi.

Definisi Transaksi dengan Pihak-Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa
Yang termasuk dalam pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah transaksi yang dilakukan dengan:
- perusahaan yang memiliki hubungan kepemilikan,
- perorangan sebagai pemilik atau karyawan yang mempunyai pengaruh signifikan,
- anggota keluarga terdekat dari perorangan tersebut, dan
- perusahaan yang dimiliki secara subtansial oleh perorangan tersebut.


H3: Transaksi dengan pihak-pihak memiliki hubungan istimewa mengurangi daya informasi akuntansi.

Metodologi Sampel dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data perusahaan Indonesia yang terdaftar di bursa efek Jakarta. Untuk meningkatkan generalisasi hasil, perusahaan Indonesia dari berbagai sektor industri dimasukkan dalam sampel kecuali perusahaan di sektor industri keuangan.
Control rights dan cash flow rights, Perbedaan antara kedua hal ini, seperti yang dijelaskan di dalam Claessens dkk. (2000), dijelaskan dengan contoh jika sebuah perusahaan terbuka A dimiliki oleh perusahaan terbuka B yang terbuka 21%, kemudian perusahaan B dimiliki oleh sebuah keluarga 11%, maka keluarga ini memiliki control rights atas perusahaan A adalah 11%, rantai kendali yang paling lemah. Sebaliknya, cash flow rights, keluarga tersebut atas perusahaan A adalah 2% yaitu hasil perkalian antara kedua persentase kepemilikan dalam rantai tersebut, 11% dikali 21%.








0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda