Minggu, 26 Oktober 2008

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN KENAIKAN/PENURUNAN DIVIDEN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN UTILITAS PUBLIK DAN PERUSAHA

Penjelasan the bird-in-the hand

Satu pendapat bahwa terdapat hubungan antara nilai perusahaan dan pembayaran dividen adalah bahwa dividen menunjukkan hal yang pasti berkaitan dengan apresiasi harga saham. Karena dividen diduga memiliki risiko yang kecil dibanding capital gains. Bhattacharya berpendapat bahwa risiko dari arus kas suatu proyek menentukan risiko perusahaan. Kenaikkan dalam pembayaran dividen saat ini tidak akan meningkatkan nilai perusahaan dengan menurunkan risiko arus kas masa datang.

Alasan lain pembayaran dividen adalah penggunaan kebijakan dividen untuk mengkomunikasikan informasi mengenai prospek masa depan perusahaan bagi investor. Asimetri informasi memberi kesan bahwa manajer mempunyai informasi melebihi investor luar. Kemudian investor akan menggunakan pengumuman dividen sebagai informasi untuk menilai harga saham perusahaan. Dividen sebagai alat signaling (Baker dan Powell, 1999).

Teori keagenan mengatakan bahwa mekanisme dividen menyediakan insentif bagi manajer untuk menurunkan biaya yang berkaitan dengan hubungan agen. Satu cara untuk mengurangi biaya keagenan adalah meningkatkan dividen. Membayar dividen yang lebih besar menurunkan arus kas internal yang berkaitan dengan kebijakan manajemen dan memaksa perusahaan untuk mencari lebih banyak pendanaan eksternal. Jadi, pembayaran dividen dapat sebagai alat untuk memonitor dan mempertanggungjawabkan kinerja manajemen. Rozeff (1982) menemukan dukungan terhadap peranan dividen untuk memecahkan kembali biaya keagenan di perusahaan yang dikendalikan oleh manajer secara minoritas. Analisis ini menunjukkan hubungan negatif antara pembayaran dividen dengan persentase insider. Dengan persentase pihak luar yang lebih rendah yang ada, lebih sedikit kebutuhan untuk membayar dividen untuk menurunkan biaya keagenan. Crutchley dan Hansen (1989) dan Moh’d, Perry dan Rimbey (1995) menyimpulkan bahwa manajer membuat kesenjangan kebijakan keuangan seperti membayar dividen untuk mengawasi biaya keagenan.

Utilitas dan railroads dirasa volatility sahamnya lebih rendah (Baskin, 1989) regresi menunjukkan bahwa terdapat hubungan terbalik yang beasr antara yield dan volatility harga saham. Kenyataannya, hal ini menunjukkan bahwa kebijakan dividen mempengaruhi volatility harga saham, dan menyediakan bukti yang mendukung arbitrage realization dan dampak informasi. Penemuan dari studi ini sangat menyarankan bahwa: manajer mungkin dapat mengembangkan kebijakan dividen untuk mempengaruhi harga sahamnya.

Investor akan menggunakan pengumuman dividen sebagai informasi untuk menilai harga saham perusahaan. Banyak bukti empiris mendukung pandangan mengenai dividen sebagai alat signaling (Baker dan Powell, 1999). Penelitian Baskin (1989) menyimpulkan bahwa manajer mungkin dapat mengembangkan kebijakan dividen untuk mempengaruhi harga sahamnya.

H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara pengumuman kenaikan atau penurunan dividen terhadap harga saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Aharony, Falk dan Swary (1988) dalam Impson (1997) menyimpulkan bahwa reaksi pasar terhadap pengumuman kenaikan dividen oleh utilitas public lebih kuat dibandingkan reaksi pasar terhadap pengumuman dividen oleh perusahaan yang tidak diregulasi. Penelitian yang dilakukan oleh Impson (1987) menyimpulkan bahwa reaksi pasar terhadap penurunan dividen oleh utilitas public lebih kuat dibandingkan reaksi pasar terhadap pengumuman dividen oleh perusahaan yang tidak diregulasi.

H2 : Reaksi pasar terhadap penurunan dividen oleh perusahaan utilitas publik lebih kuat dibandingkan reaksi pasar terhadap pengumuman dividen oleh perusahaan dalam industry tidak diregulasi.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda